Walikota menyatakan, Makassar sebagai daerah perkotaan terkendala keterbatasan lahan, sehingga upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk tetap menjaga kerawanan pangan dengan jalan diversifikasi tanaman pangan. Selain itu, pemerintah juga terus mendorong pemanfaatan teknologi pertanian yang tepat guna.
"Keterbatasan lahan untuk berusaha di bidang tanaman pangan kita atasi dengan melakukan peningkatan produktivitas pangan dengan menerapkan teknologi dan peningkatan penganekaragaman pangan yang dikonsumsi masyarakat. Lembaga Usaha ekonomi pangan yang umumnya adalah merupakan industri rumah tangga terus kita dorong dan fasilitasi untuk dapat terus hidup dan berkembang untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat, selain untuk memenuhi kebutuhan pangan di kota ini" ujar Ilham.
Sejak diluncurkan tahun 2010 lalu, program Lembaga Usaha Ekonomi Pangan Perkotaan (LUEPP) di Makassar telah membina sebanyak 147 lembaga usaha dengan jumlah anggota antara 15 - 25 orang perkelompok. Dalam masa krisis ekonomi dan pangan, lembaga ekonomi pangan yang umumnya berbentuk industri rumah tangga terbukti mampu bertahan dan memberikan kekuatan ekonomi bagi masyarakat.
"Meski kita masih terkendala pada pendanaan dan pemasaran, namun lembaga ekonomi ini telah mampu memberikan pemasukan bagi industri-industri rumah tangga yang berskala kecil dan menengah. Ketahanan pangan daerah dapat diperkuat untuk mengantisipasi kerawanan pangan dalam masa-masa krisis" ujar Kepala Badan Ketahanan Pangan......
Dalam kesempatan itu, Ilham juga meminta agar pelaku industri pangan skala rumah tangga untuk terus berinovasi dan mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi dalam mengemas hasil industrinya sehingga mampu bersaing dan menembus pasar tidak hanya di pasar lokal namun juga di tingkat regional bahkan pasar internasional.
"Pemkot pastinya akan terus memberikan bantuan baik itu dalam memperkenalkan teknologi terbaru dalam pengolahan pangan namun juga memberikan kesempatan untuk membuka pasar dimana pun, industri ini akan kita dukung" ujar Ilham.