Walikota Makassar
Ilham Arief Sirajuddin menjadi pembicara kunci (Keynote speaker) dalam seminar
Membangun Sinergitas Antara Nahdatul ulama dan Pemerintah Kota dalam
Peningkatan Kesejahteraan Kelompok Marjinal, yang dilaksanakan Selasa 29 Mei di
Balaikota. Seminar yang digagas Program Nasional Pembedayaan Masyarakat (PNPM)
kerjasama PC-Nahdataul Ulama Makassar dan badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) kota Makassar juga dihadiri ketua forum SCR (social corporate
responsibility), kepala Bappeda Makassar dan puluhan Nahdiyin Makassar.
Dalam pemaparannya,
ilham menyatakan, pemerintah kota telah mencanangkan berbagai program untuk
mengentaskan kemiskinan yang dilakukan melalui tiga kluster pengentasan. Dari
data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah Rumah Tangga miskin di Makassar yang
mencapai 70.160 KK atau 24,1% dari jumlah RT Kota Makassar pada tahun 2006,
mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 62.192 KK atau 20,3% atau
selama 4 tahun terjadi penurunan jumlah KK miskin sebesar 3,79%.
"Trend permasalahan
perkotaan saat ini dalam mengatasi kemiskinan dipengaruhi tekanan internal dan
eksternal. Tekanan internal diakibatkan laju pertumbuhan penduduk alami dan
persoalan sosial ekonomi, sedangkan tekanan eksternal disebabkan tingginya arus
urbanisasi dan migrasi penduduk" ujar Ilham.
Untuk itu, lanjut
Ilham, pendekatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemkot dibedakan
pada tiga kluster yaitu kluster 1 yakni program penanggulangan kemiskinan
individu atau keluarga, misalnya dengan Program Keluarga Harapan dan penyaluran
bantuan Raskin. Kluster 2 yaitu program yang menyentuh sasaran masyarakat atau
komunitas, misalnya dengan memberdayakan PNPM dan kluster 3 yaitu program
penanggulangan kemiskinan yang sasarannya pelaku usaha mikro dan kecil.
"Jumlah anggaran
yang disiapkan APBD Makassar untuk program pengentasan kemiskinan mencapai 1,1
triliun, yang kita salurkan melalui beberapa dinas terkait, yang dijabarkan
dalam berbagai program melalui APBD II seperti program Makassar Bebas, program
pendidikan gratis bagi semua jenjang, program sekolah bersubsidi penuh dan
lainnya" lanjutnya.
Namun keterbatasan
APBD Makassar diakui Ilham belum mampu menjangkau semua kantong-kantong
kemiskinan. Untuk itu, walikota dua periode ini mengapresiasi dan mengaharapkan
dukungan semua pihak luar untuk ikut berperan serta aktif untuk bersama
menanggulangi angka kemiskinan di kota ini. "Upaya PC-NU yang menggandeng
PNPM sangat membantu pemkot sebagai mitra kerja dalam upaya menanggulangi
kemiskinan, sinergi ini harus tetap kita jalankan malah harus terus
ditingkatkan" ujar Ilham. (*