Selasa, 29 Mei 2012

WALIKOTA KEYNOTE SPEAKER SEMINAR MEMBANGUN SINERGITAS NU-PEMKOT

Walikota Makassar Ilham Arief Sirajuddin menjadi pembicara kunci (Keynote speaker) dalam seminar Membangun Sinergitas Antara Nahdatul ulama dan Pemerintah Kota dalam Peningkatan Kesejahteraan Kelompok Marjinal, yang dilaksanakan Selasa 29 Mei di Balaikota. Seminar yang digagas Program Nasional Pembedayaan Masyarakat (PNPM) kerjasama PC-Nahdataul Ulama Makassar dan badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Makassar juga dihadiri ketua forum SCR (social corporate responsibility), kepala Bappeda Makassar dan puluhan Nahdiyin Makassar.

Dalam pemaparannya, ilham menyatakan, pemerintah kota telah mencanangkan berbagai program untuk mengentaskan kemiskinan yang dilakukan melalui tiga kluster pengentasan. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah Rumah Tangga miskin di Makassar yang mencapai 70.160 KK atau 24,1% dari jumlah RT Kota Makassar pada tahun 2006, mengalami penurunan pada tahun 2010  menjadi 62.192 KK atau 20,3% atau selama 4 tahun terjadi penurunan jumlah KK miskin sebesar 3,79%.
"Trend permasalahan perkotaan saat ini dalam mengatasi kemiskinan dipengaruhi tekanan internal dan eksternal. Tekanan internal diakibatkan laju pertumbuhan penduduk alami dan persoalan sosial ekonomi, sedangkan tekanan eksternal disebabkan tingginya arus urbanisasi dan migrasi penduduk" ujar Ilham.

Untuk itu, lanjut Ilham, pendekatan penanggulangan kemiskinan yang dilakukan pemkot dibedakan pada tiga kluster yaitu kluster 1 yakni program penanggulangan kemiskinan individu atau keluarga, misalnya dengan Program Keluarga Harapan dan penyaluran bantuan Raskin. Kluster 2 yaitu program yang menyentuh sasaran masyarakat atau komunitas, misalnya dengan memberdayakan PNPM dan kluster 3 yaitu program penanggulangan kemiskinan yang sasarannya pelaku usaha mikro dan kecil.

"Jumlah anggaran yang disiapkan APBD Makassar untuk program pengentasan kemiskinan mencapai 1,1 triliun, yang kita salurkan melalui beberapa dinas terkait, yang dijabarkan dalam berbagai program melalui APBD II seperti program Makassar Bebas, program pendidikan gratis bagi semua jenjang, program sekolah bersubsidi penuh dan lainnya" lanjutnya.

Namun keterbatasan APBD Makassar  diakui Ilham belum mampu menjangkau semua kantong-kantong kemiskinan. Untuk itu, walikota dua periode ini mengapresiasi dan mengaharapkan dukungan semua pihak luar untuk ikut berperan serta aktif untuk bersama menanggulangi angka kemiskinan di kota ini. "Upaya PC-NU yang menggandeng PNPM sangat membantu pemkot sebagai mitra kerja dalam upaya menanggulangi kemiskinan, sinergi ini harus tetap kita jalankan malah harus terus ditingkatkan" ujar Ilham. (*