Sabtu, 26 Mei 2012

Wakil Menteri PAN-RB jadi Pembicara Seminar Birokrasi Reformasi

Wakil menteri (Wamen) Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Prof.Eko Prasodjo menjadi pembicara dalam seminar yang bertema Birokrasi Reformasi dalam Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik, Sabtu 26 Mei di Gedung Pasca Sarjana Universitas Negeri Makassar. Dalam seminar tersebut, Wamen dipanelkan bersama anggota Dewan Pertimbangan Presiden (watimres) bidang Pemerintahan dan reformasi birokrasi Prof. Ryas Rasyid, guru besar Pemerintahan Universitas Diponegoro, Prof.Y Warella serta Prof. Poltak Sinambella.

Menurut ketua panitia seminar yang juga walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin, seminar yang digagas mahasiswa doktoral (S3) Program Pendidikan Kebijakan Publik ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran penerapan reformasi birokrasi di Indonesia, dalam rangkaian memperingati gerakan reformasi yang tahun ini telah berusia 14 tahun dan ulang tahun program studi Kebijakan Publik UNM Makassar. 

"Seminar ini diharapkan akan memberikan gambaran pelaksanaan reformasi birokrasi di negara kita hingga saat ini, kendala dan tantangan yang dihadapi serta memunculkan ide-ide serta solusi dalam penerapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik ke depan" ungkap Ilham.


Lebih lanjut ilham menyatakan, seminar nasional yang akan berlangsung sehari penuh ini telah diikuti sebanyak 250 peserta yang terdiri dari berbagai kalangan akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Makassar.

Sementara Rektor UNM Prof. Arismunandar menyatakan apresiasi atas terlaksananya seminar berskala nasional tersebut. Menurut rektor yang baru saja dilantik kembali ini, almamaternya merupakan salah satu perguruan tinggi di Kawasan Timur Indonesia yang menjadi pusat kajian kebijakan publik.

"Harus diakui hingga saat ini dari hasil survey maupun peringkat yang dikeluarkan pemerintah pusat, Sulawesi Selatan dan Kawasan timur Indonesia umumnya selalu berada di urutan terbawah dalam hal pelayanan publik. Ini menjadi tantangan bagi akademisi untuk merumuskan strategi dalam membuat sistem pelayanan publik yang lebih baik dan UNM harus menjadi lokomotif pusat kajian akademik itu" kata Arismunandar.(*