Pemerintah Kota Makassar menerima bantuan peralatan dan logistik dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat. Penyerahan bantuan yang terdiri dari bantuan peralatan dan logistik secara simbolis diterima langsung Walikota Ilham Arief Sirajuddin, dilaksanakan Jumat 11 April di ruang pola Balaikota. Bantuan ini selanjutnya akan digunakan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) kota Makassar dalam upaya meningkatkan pelayanan tanggap bencana di daerah ini.
Bantuan peralatan yang diserahkan terdiri dari 1 unit perahu karet kapasitas 10 orang, 1 unit mesin perahu kapasitas 18 PK, 2 set tenda posko, 2 set tenda pleton, 5 set tenda regu, 150 set tenda keluarga dan 50 unit velbed. Sedangkan bantuan logistik terdiri 100 lembar tenda gulung, 100 lembar matras, 100 bah Masker 2 dos@50, 500 unit kompor serba guna dan 500 lembar selimut.
Selain bantuan dari BNPB Pusat, dalam kesempatan tersebut, Pemkot juga menerima bantuan tambahan dari Yayasan Kalla berupa 1 unit komputer yang dilengkapi sistem informasi penanggulangan dan tanggap bencana secara cepat serta bantuan peralatan komunikasi dari XL Axiata yang akan mendukung program tanggap bencana daerah ini.
Dalam sambutannya, Ilham menyatakan apresiasi yang besar kepada semua pihak yang telah bersama memberi dukungan dalam upaya penanggulangan dan tanggap bencana di wilayahnya. Ilham menyatakan, selama ini Makassar termasuk daerah yang rawan bencana mengingat letak geografisnya yang berada di dataran rendah. Namun demikian, Ilham tetap berharap agar bantuan ini hanya dijadikan sebagai alat simulasi saja.
“Selama memimpin Makassar, ada dua lembaga yang saya harapkan tidak bekerja optimal yakni Dinas Kebakaran dan BDPB ini. Karena itu berarti tidak ada bencana di kota ini. Namun bantuan ini harus tetap dijadikan sebagai alat simulasi untuk meningkatkan kapasitas tanggap darurat bencana bila ada kejadian” kelakar Ilham.
Sementara Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sitti Nurhayati, dalam arahannya menyatakan, Makassar sebenarnya belum termasuk daerah yang berhak mendapat peralatan dasar. Hal ini lanjut Nurhayati terkait kriteria skoring dalam pemberian bantuan yang belum diikuti daerah ini
.
“Ada empat kriteria skoring penentuan daerah yang mendapat bantuan meliputi daerah rawan bencana, jumlah kejadian bencana, akses ke ibukota propinsi serta organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendukung Badan ini. Pada saat skoring Makassar belum masuk karena Badan Penanggulangan daerahnya baru terbentuk Nopember lalu, sedang skoring dilakukan Oktober. Namun kami tetap mengakomodir Makassar dengan melihat stok peralatan yang memang masih tersedia sehingga kami memberikan bantuan ini” jelas Nurhayati.(*
Humas Pemkot